Hai temen-temen kita ketemu lagi, seperti biasa dalam
tulisan saya di awali oleh do’a supaya berkah setuju ya temen-temen,
semoga temen-temen pembaca semua pada hari ini di lapangkan
semua segala urusannya, rejekina semakin besar, semakin
bertambah kreatif dan sehat selalu amin.......
Kali ini kita bermain dengan titik2, lihat gambar di bawah
coba temen-temen hubungkan lingkaran-lingkaran di bawah ini dengan tidak lebih
dari tiga garis lurus yang melewati semua titik, tanpa harus mengangkat alat tulisnya.
Dari ilustrasi gambar sembilan lingkaran tadi di atas banyak
orang berasumsi tidak bisa menghubungkannya hanya dengan satu garis lurus saja.
Padahal temen-temen bahkan dengan cara-cara yang berbeda salah satunya adalah
dengan memindahkan lingkaran-lingkaran tersebut dalam satu garis lurus sehingga
dapat ditarik satu garis lurus mudahkan temen-temen, tidak dengan tiga garis
cukup dengan satu garis lurus saja. Cara lain dapat dengan alat kuas besar maka
dengan satu sapuan saja semua garis akan terhubungkan semuanya. Tapi jawaban
yang mungkin di lakukan juga adalah seperti gambar di bawah ini karena terpaku oleh asumsi tidak lebih dari 3 garis
pada akhir kalimat pertanyaan.
Jelas sekali bahwa kita harus mensyukuri banyak hal, tetapi
bukan dengan tujuan berpura-pura bahwa sebenarnya kita berani menantang setiap
asumsi, melaikan untuk menunjukan bahwa sesuatu yang keramat itu tidak ada.
Setelah menyadari hal ini, anda akan terbuka terhdap segala macam penemuan.
Misalkan ada akan berenang di danau yang kata orang lain airnya sangat dingin
dan membekukan. Sebelum melakukannya sendiri anda tidak akan tau apakah airnya
betul-betul dingin atau tidak.
Tentu saja ada banyak hal yang harus di terima langsung dan
mungkin saja temen-temen pertimbangkan atau mempertanyakan setiap asumsi. Akan
tetapi penting untuk di sadari bahwa tidak ada hal yang sakral. Setelah
menyadari hal ini, anda siap menerima berbagai macam penemuan Kreatif. Bayangkan setiap
menyelam di danau yang tadinya di anggap sangat dingin tetapi airnya hangat dan
nyaman. Sebelum anda menerjuninya anda tidak akan pernah tau secara pasti.
Seperti Thomas Edison hendak menerima pegawai barunya, dia
pasti mengundang si pelamar pekerja itu untuk makan bersama dengan hidangan
sup. Jika orang itu memberikan garam sebelum dia mencicipinya Edison tidak
memberikan pekerjaan kepadanya (menolak lamaran pekerjaannya). Dia tidak akan
memperkerjakan orang yang punya terlalu bnyak asumsi yang tertanam dalam
kehidupannya sehari-hari. Edison mengigikan orang yang terus-menerus
mempertanyakan asumsinya.
Masalash biasanya sering “digarami” dengan asumsi-asumsi
yang menghalangi kreativitas. Misalnya anda meminta seorang arsitek untuk
membuat pegangan pintu khusus antara ruang dapur dengan ruang makan agar mudah
di buka tutup. Ini menggambarkan bahwa pemecahannya adalah lalulintas kedua
rungan itu adalah pintu, bukannya pengaturan ulang ruangannya atau
rancangannya. Asumsi bahwa pegangan pintu adalah solusi maka menghalangi banyak
kemungkinan lain.
Penulis menekankan penantangan asumsi untuk menunjukan bahwa
asumsi apapun dapat dipertanyakan.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menjadikan suatu inspirasi Keratif buat temen-temen
Aamiin.....
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menjadikan suatu inspirasi Keratif buat temen-temen
Aamiin.....




